Tentang Kami

Blog ini dimaksudkan sebagai salah satu sarana dalam menyediakan informasi seputar akuntansi dan perpajakan di Indonesia, dimana isi dari blog ini berdasarkan dari berbagai sumber dan pengetahuan yang kami miliki. Tentu kami sangat mengharapkan masukan-masukan dari anda agar blog ini dapat lebih memenuhi kebutuhan anda akan informasi yang anda inginkan.

22 November 2008

Penggolongan Perkiraan (bag.ke 1)

Pengertian Perkiraan (Akun)

Pada perusahaan yang sudah cukup berkembang akan terjadi transaksi yang begitu banyak dan kompleks baik dalam jenis maupun dalam jumlahnya. Semakin besar suatu perusahaan dengan bidang usahanya maka semakin banyak dan beragam pula transaksi yang terjadi.


Untuk memudahkan pencatatan maka setiap transaksi keuangan dibukukan menurut jenisnya masing-masing. Sebagai contoh setiap penerimaan dan pengeluaran uang, dilakukan pencatatan dalam suatu lembaran yang disebut perkiraan (akun) dengan nama akun kas.

Perkiraan (akun) merupakan suatu formulir yang dipergunakan sebagai tempat mencatat transaksi yang sejenis dan dapat merubah komposisi aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.

Secara umum Perkiraan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
  1. Perkiraan Riil (tetap) merupakan perkiraan yang disajikan dalam laporan neraca, yaitu terdiri dari tiga kelompok yaitu aktiva, kewajiban dan modal.
  2. Perkiraan nominal (sementara) merupakan perkiraan yang disajikan dalam laporan laba rugi, yaitu terdriri dua kelompok yaitu pendapatan dan biaya.
Agar lebih jelasnya perhatikan penggolongan perkiraan secara lebih terperinci di bawah ini :

Perkiraan Aktiva (Assets). Aktiva (Harta) merupakan sumber ekonomis yang meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Aktiva (Harta) merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk dipergunakan dalam menjalankan usahanya. Aktiva (Harta) dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva lainnya.
  1. Aktiva lancar (Harta lancar). Merupakan aktiva (harta) yang berbentuk uang kas/bank atau aktiva berupa surat berharga atau barang yang sangat mudah untuk dijadikan uang, umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk kelompok aktiva (harta) lancar misalnya :
    • Kas. Uang tunai yang siap dan bebas untuk dipergunakan digunakan setiap saat, baik yang ada dalam perusahaan maupun di simpan di bank (saldo rekening giro perusahaan).
    • Surat-surat berharga (efek). Surat-surat berharga milik perusahaan yang untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
    • Wesel tagih. Merupakan piutang yang diperkuat dengan promes.
    • Piutang. Merupakan tagihan pada pihak lain baik secara perorangan maupun badan usaha.
    • Persedian barang dagang. Merupakan persediaan barang yang tersedia untuk dijual (pada perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang siap dijual (pada perusahaan manufaktur).
    • Perlengkapan. Merupakan barang-barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan akan habis dipakai dalam setahun. Misalnya perlengkapan kantor, perlengkapan toko (sering disebut juga bahan habis pakai).
    • Beban dibayar di muka. Merupakan biaya-biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum dirasakan atau dipergunakan. Sebagai contoh asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
  2. Penyertaan (Investasi). Merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat-surat berharga lainnya. Investasi ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang, atau untuk tujuan menguasai perusahaan lainnya. Investasi biasanya dalam bentuk saham dan obligasi.

  3. Aktiva Tetap. Merupakan aktiva berwujud yang dipergunakan untuk operasional perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan (komputer) dan sebagainya.

  4. Aktiva Tidak Berwujud. Merupakan aktiva yang tidak berwujud fisik, akan tetapi memiliki hak-hak istimewa yang dapat menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.

    Sebagai contoh aktiva tidak berwujud antara lain :


    Hak paten, merupakan hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.


    Hak Cipta, merupakan hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.


    Goodwill, merupakan nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri, sehingga barang yang diproduksi dapat dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.


3 komentar:

damankom.com mengatakan...

Tolong bisa diberikan contoh rincian perkiraan biaya

Termakasih

Suci Irmayanti mengatakan...

kalau perkiraan pph psl 23 itu masuk ke mana ya???
dan brp no akun nya,

trm ksh

Halo Akuntansi mengatakan...

Bagi anak akuntansi tentu sangat paham dengan ini ... kunjungan dari kami blog akuntansi .. semoga mendapat kunjungan balik sebagai silaturahmi

  © Blogger template Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP