Tentang Kami

Blog ini dimaksudkan sebagai salah satu sarana dalam menyediakan informasi seputar akuntansi dan perpajakan di Indonesia, dimana isi dari blog ini berdasarkan dari berbagai sumber dan pengetahuan yang kami miliki. Tentu kami sangat mengharapkan masukan-masukan dari anda agar blog ini dapat lebih memenuhi kebutuhan anda akan informasi yang anda inginkan.

21 November 2008

Unsur-unsur Laporan Keuangan

Dalam menyajikan laporan keuangan harus memuat unsur-unsur sebagai berikut :

Laporan Perhitungan Laba Rugi

Merupakan rangkuman pencatatan pendapatan (revenue) dan beban (expenses) dari suatu kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu.


Isi dari laporan perhitungan laba/rugi, yaitu :
  1. memuat secara rinci unsur-unsur pendapatan dan beban;
  2. menyusun unsur-unsur tersebut dalam bentuk urutan ke bawah;
  3. memisahkan antara pendapatan utama dengan pendapatan usaha lainnya serta pos luar biasa.
Komponen perhitungan laba rugi yaitu: penjualan neto, harga pokok penjualan, laba bruto, beban usaha dan beban lain-lain, laba sebelum pos luar biasa, laba sebelum pajak dan laba bersih.

Laba rugi mencerminkan semua pos laba rugi selama satu periode, kecuali koreksi masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba yang ditahan.

Sebagai pelengkap laporan perhitungan laba rugi seyogyanya disusun laporan perubahan laba yang ditahan. Cara penyajian laporan ini suatu perusahaan, dapat digabungkan dengan perhitungan laba rugi, dengan demikian dapat ditunjukkan sekaligus laba periode tertentu serta perbaikan laba yang ditahan.

Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Tujuan dari penyusunan laporan perubahan posisi keuangan yaitu untuk mengikhtisarkan semua pembiayaan dan investasi termasuk seberapa jauh perusahaan telah menghasilkan dana dari usaha selama periode bersangkutan.
Dana dapat juga diinterpretasikan sebagai kas atau modal kerja neto yaitu aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.

Laporan perubahan posisi keuangan harus menunjukkan seluruh aspek penting dari aktivitas pembiayaan dan investasi, tanpa memandang apakah transaksi tersebut berpengaruh langsung pada kas atau unsur-unsur modal kerja lainnya. Transaksi yang tidak mempengaruhi kas/modal kerja secara langsung, tetapi harus tetap ditunjukkan dalam laporan perubahan posisi keuangan, antara lain:
  1. pembelian aktiva tetap dengan mengeluarkan saham.
  2. Mkonversi utang jangka panjang menjadi modal saham.
Neraca

Laporan neraca disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, berupa harta, kewajiban dan modal pemilik.
Adapun komponen-komponen neraca dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Aktiva:
  1. Aktiva lancar
  2. Investasi (penyertaan) jangka panjang
  3. Aktiva tetap
  4. Aktiva yang tidak berwujud
  5. Aktiva lain-lain
Kewajiban:
  1. Kewajiban lancar
  2. Kewajiban jangka panjang
  3. Kewajiban lain-lain
Modal:
  1. Modal saham
  2. Agio saham (premium)
  3. Laba yang ditahan
Penyajian laporan di atas adalah pencerminan pos neraca, yaitu:
  1. Aktiva diklasifikasikan berdasarkan tingkat likuiditas.
  2. Kewajiban diklasifikasikan berdasarkan urutan jatuh tempo.
  3. Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan.
Akun lawan (contra account) atas suatu pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos neraca yang bersangkutan. Contoh, Akun penyisihan piutang tak tertagih disajikan sebagai pengurangan terhadap jumlah piutang usaha. Akumulasi penyusutan suatu aktiva tetap disajikan sebagai pengurang terhadap jumlah aktiva tetap tersebut, dan lainnya. Pos-pos neraca yang tidak mempunyai contra account, baik aktiva, kewajiban maupun modal disajikan sendiri pada neraca.

Tidak ada komentar:

  © Blogger template Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP